Sekolah adalah tempat kita untuk belajar, jadi fungsi sekolah itu untuk belajar dan bukan tempat mencari ijazah.. Mungkin kita tidak sadar, bahwa di negeri ini orang masih suka mencari kerja dan kurang berminat menciptakan lapangan kerja. Dari tiap lowongan yang ada, baik PNS atau swasta, syarat utamanya adalah ijasah, kecuali berdagang atau kuli bangunan. Itupun masih ditambah pengalaman kerja minimal 2 tahun.
Untuk ilmu pendidikan, sebenarnya kita bisa mendapatkannya dimanapun, tidak hanya dari sekolah. Contohnya adalah tevisi, radio, Koran, majalah, dan internet. Masalah internet, masih banyak di seluruh pelosok negeri (walaupun sudah ada jardiknas) yang belum mendapatkan internet. Ada tenaga listrik saja sudah Alhamdulillah. Harga untuk membeli computer masih jauh dari jangkauan para guru. Dengan adanya fasilitas dan berbagai tunjangan guru, memang memungkinkan. Baru memungkinkan., sebab para guru juga harus mengubah paradigma dalam mentransferkan ilmunya kepada para anak didik.
Saat belajar di dalam kelas, tidak sedikit para guru ataupun dosen yang masih menggunakan system lama, yaitu “catat tulis” (catul) ataupun dikte. Hal seperti ini tidak selalu tepat. Tidak semua mata pelajaran hafalan. Matematika dan IPA contohnya, rumus sama tapi penerapan berbeda.
Masih banyak yang harus dilakukan pembenahan dalam mencerdaskan anak bangsa ini. Pendukung utamanya yaitu sarana dan prasarana yang sudah memadai atau belum? semua itu terawat atau tidak? Siswanya sudah mendapatkan asupan gizi yang memadai atau belum? Gurunya sudah sesuai atau belum antara ijasah dengan mata pelajaran yang dipegangnya. Gurunya instan atau bukan?
Ijazah memang perlu, tapi kita juga harus bisa mempertanggungjawabkan hasil ijazah itu. jangan hanya punya ijazah, tapi juga harus punya ilmu yang ditandai dengan ijazah yang kita punya. Belajarlah sungguh-sungguh demi masa depan kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar