Kamis, 30 Desember 2010

anak-anak jalanan itu ,tanggungjawab siapa...?

Beberapa pekan lalu,..aku menemukan potret kehidupan anak-anak jalanan Jakarta yang sangat memilukan hati. Bisa jadi pengalaman yang tak  terlupakan ini bisa menjadi inspirasi untuk menyadarkan diri dan siapapun dari kita untuk meluangkan sedikit waktu dan rizkinya bagi mereka, tanpa mungkin berpikir bahwa mereka masih mempunyai orangtua yang sehat atau berpikir negatif pada mereka.


Kejadian ini terjadi ketika aku berada dalam sebuah mikrolet menuju arah pasar minggu. Pada saat itu jam menunjukkan pukul 4 sore. Di mikrolet itu hanya ada 3 orang termasuk pak supir,...tibalah di depan lampu merah mobil berhenti,...tiba-tiba saja seperti biasa pemandangan kota selalu disuguhi dengan nyanyian para pengamen. Kali ini pengamen yang akan menghiburku di mikrolet adalah pengamen anak-anak.

Seorang anak perempuan dengan membawa gitar kecil melompat dengan tangkasnya ke dalam mikrolet sambil membagikan amplop kecil kepada kami. Lalu anak kecil tersebut duduk di bawah tepat pada pintu mikrolet. sekilas aku tidak memperhatikan apa lagu yang di bawakan oleh anak tersebut. Sambil badanku yang mulai teras lelah karena begitu macet nya perjalanan menuju pasar minggu. Tiba-tiba saja, tanpa terasa lagu dari pengamen tersebut sudah berakhir dan seperti biasa dia mulai menagih amplop yang tadi di bagikan.


Dan entah kenapa ke dua orang penumpang di mikrolet tersebut tak sepeserpun memberikan uang untuknya, termasuk tentunya aku. Saat aku teringat, dan pernah membaca di surat khabar entah siapa yang membuat statement dan himbauan,..bahwa sebaiknya kita tidak membiasakan memberikan uang pada anak pengamen jalanan itu,..agar mereka jera untuk tidak lagi mengemis di jalanan atau mengamen,..karena pada dasarnya orang tua mereka yang menyuruh mereka untuk mencari uang dengan mengemis.
Karena begitu yakin dengan himbauan tersebut,..akupun tidak memberi uang pada pengamen tersebut,...dan apa yang terjadi...
Tiba-tiba saja tangan anak tersebut menarik bungkusan tepat di depan kakiku,..yang bungkusan tersbut berisi sisa kotak makanan semacam mc donald. Saat itu hati ini belum bergeming juga,..untuk menyadari alasan anak tersebut menarik bungkusan tersebut. Aku masih diam tak bergeming,..menyaksikan pemandangan tersebut.


Lalu ku perhatikan  pandangan mata dan wajah anak tersebut,..terlihat begitu kecewa dan sedih karena amplop tidak berisi uang,..sambil bergumam kesal spontan dia melompat dari mikrolet tersebut. Mataku masih terus memperhatiakan sikap anak tersebut...
Dan Masya Allah ternyata anak tersebut mulai membongkar bungkusan tersebut,..seperti berharap mencari sisa makanan yang ada. Dan dengan kesalnya,..bungkusan tersebut dilemparkan sampai berhamburan sisa-sisa daging ayamnya, karena dia tidak menemukan sisa makanan yang mungkin bisa dia makan.


melihat kejadian tersebut aku seperti tersadarkan betapa anak tersebut memang membutuhkan uang untuk  makan. Astaghfirullah...aku berucap tak henti-hentinya menyaksikan pemandangan tersebut....


Ya Allah ampuni aku...karena ternyata selama ini kita telah terlalu sombong  menilai kehidupan para anak jalanan tersebut .

3 hal penting pengendalian diri dalam menjalani kehidupan

tiga hal penting yang harus dilakukan dalam pengendalian diri ,untuk mengatasi kehidupan yang dijauhkan dari hal-hal melanggar norma agama maupun hukum. dengan kondisi yang semakin sulit ini mestinya wajib dilakukan oleh setiap orang. adapun 3 langkah yang dimaksud adalah :
1 berpikir positip adalah pengendalian pikiran dalam memandang suatu masalah dari berbagai sudut untuk mendapatkan nilai nilai positip.sehingga mengasilkan cara pikir posif .
2 berkata positip adalah belajar pengendalian diri melalui ucapan ucapan yang menyenangkan didengar orang lain denga tutur bahasa yang sopan dan santun.
3 bertindak positip adalah pengendalian diri dengan melakukan tindakan tindakan yang tidak baik ,anarkis,atau melanggar norma norma.
tiga hal diatas adalah sangat simple namun sulit dilakukan .untuk itu perlu proses latihan untuk mendapatkan hasil baik.bilamana sudah mampu melaksanakan ini maka akan mendapatkan rasa kedamain dalam diri karena tidak punya musuh ,tidak pernah iri hati dan tidak menyakiti orang ,baik secara fisik maupun verbal. diri kita akan memancarka aura yang membuat orang menjadi tertarik. secara luas kita ikut menyumbangkan bibit bibit kedamaian.
tulisan ini saya buat untuk memberikan nasehat untuk anak kami yang lagi naik remaja yang sedang banyak godaan dan rasa kekuatiran orang tua terhadap pergaulan yang tidak terharah ,banyak anak anak tauran, salah pilih teman,pergaulan sek bebas dan narkoba. semaki derasnya godaan diluar ,maka kami berusaha menjaga anak anak dengan melalui pendekan yang hormonis dan komunikasi yang terbuka, dengan demikian kami saling memahami antar orang tua dan anak.
sebagai orang tua kami hanya melakukan hal diatas dan menularkan ke anak anak. semoga langkah diatas juga mampu ditularkan oleh anak kami ke teman temannya , pada akhirnya walaupun hal kecil dapat menyumbangkan bibit perdamaian, untuk lingkungan, bangsa dan negara.